Breaking News

Jualan Sapu Lidi, Cara Jasmaniar Bertahan Hidup Bersama Keluarga

Jualan Sapu Lidi, Cara Jasmaniar Bertahan Hidup Bersama Keluarga
Jasmaniar sedang membuat sapu lidi di halaman rumahnya desa Datar Luas, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya. Foto: AJNN/Suar.

ACEH JAYA – “Membuat sapu lidi, sudah menjadi pemasukan untuk keluarga kami,” ucap wanita 43 tahun, sembari tangannya terus meraut daun kelapa di halaman rumah Gampong Datar Luas, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya, Sabtu (12/11).

Jasmaniar namanya, ibu dari empat orang anak itu tak pernah mengeluh kendatipun kehidupan mereka tergolong dalam ekonomi menengah ke bawah.

Istri dari Jahari (65) itu, menggeluti pekerjaan tersebut sejak 2006 silam atau pasca tsunami melanda Aceh.

Tangannya terlihat mengelap peluh di wajahnya, wanita tamatan Sekolah Dasar (SD) itu mengaku, membuat sapu lidi untuk membantu perekonomian keluarganya. Karena pekerjaan suaminya bekerja serabutan yang penghasilan tidak menentu.

“Sehari saya mampu menyelesaikan lima hingga delapan sapu lidi, namun akhir-akhir ini menurun jadi tiga sampai lima sapu saja,” katanya, dengan senyum diraut wajahnya.

Jasmaniar sedang membuat sapu lidi di halaman rumahnya desa Datar Luas, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya. Foto: AJNN/Suar.

Rasa lelah sudah pasti, telapak tangan yang mulai kasar pun tak diperdulikannya, terpenting bagi Jasmaniar, kebutuhan keluarga tercukupi dan anak-anaknya bahagia, sudah membuat jiwanya lega.

“Kalau dulu saya buat sapu lidi sampai sore, namun karena sekarang harus ke sawah, jadi hanya setengah hari saja,” tuturnya.

Apa hendak dikata, sebelumnya sapu lidi buatannya mampu terjual hingga 10 buah, akan tetapi saat ini malah merosot jadi lima buah saja, tergantung dari pesanan toko tempat ia menjual.

“Kebanyakan sekarang, dipesan dulu. Misalkan mereka butuh 20 sapu lidi, dari itu barus saya kejar untuk membuatnya,” sebut Jasmaniar.

Untuk harganya, sambung Jasmaniar, satu sapu dijual Rp10 ribu, dengan isi nya 250 hingga 300 lidi yang sudah terpasang gagang.

“Kalau saya jual ke toko, mereka menampung Rp10 ribu per sapu lidi,” sebutnya.

Bahan baku daun kelapa yang digunakan Jasmaniar untuk membuat sapu, ia beli Rp1 ribu per batang, dan ikatannya menggunakan bekas kaleng ikan.

Editor:

Komentar Pembaca

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...

Berita Terkini